Home » » Pengumuman Relokasi Warga Batal

Pengumuman Relokasi Warga Batal

***BPBD Belum Bisa Temui Tim Ahli Geologi, Rekomendasi Terhambat

MAJALENGKA - Hasil kajian dan analisa dari tim ahli geologi terhadap pergerakan tanah di blok Babakan Sari Desa Cibeureum Kecamatan Talaga Majalengka, terkait rekomendasi jadi tidaknya relokasi terhadap warga yang kini telah mengungsi di Puskesmas Pembantu belum dapat diumumkan.
Alasannya, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka karena ada kendala teknis, yakni tim ahli yang ditemui dengan cara mengirimkan langsung orang dari BPBD Majalengka ke Bandung ternyata tidak dapat ditemui.
"Kami sudah mengirimkan orang untuk menjemput langsung hasil rekomendasi dari tim ahli geologi, nanti kalau sudah ketemu dan hasilnya sudah ada, bisa langsung dikirim lewat faximile atau email. Tapi hingga pukul 15.00 WIB, ternyata orang Geologi yang ditemui sedang tidak ada ditempat, kemungkinan besok atau lusa," ungkap Kepala Pelaksana BPBD, H Tatang Rahmat kepada Raja, Selasa (13/1).
Lebih lanjut, Tatang mengatakan, biasanya hasil rekomendasi berdasarkan pengecekan langsung bisa keluar rata-rata setelah dikaji selama satu minggu. Namun, hal itu kata dia, tergantung tim ahli yang mengkajinya.
"Biasanya kalau yang sudah sudah itu satu minggu bisa keluar hasil rekomendasinya, jadi kita bisa langsung menentukan langkah ke depannya," paparnya.
Tatang mengatakan, seandainya nanti hasil rekomendasi menetapkan bahwa tanah di Blok Babakan Sari tersebut tidak layak ditempati, maka warga secara otomatis harus pindah ke tempat relokasi yang ditentukan oleh hasil musyawarah.
"Kalau memang jadi direlokasi, maka kita tinggal mengajukan ke pusat sebab anggaran  sudah disiapkan dari pusat. Daerah tinggal mengajukan, untuk pembangunannya, pemkab menyiapkan lahannya. Nantinya bisa langsung disampaikan ke pusat," ungkapnya.
Tatang berharap, jika memang masyarakat Babakan Sari jadi direlokasi diharapkan masyarakat agar tidak menolak, karena bagaimanapun juga, hal itu demi keselamatan dan keberlangsungan hidup mereka.
"Rencananya sih tidak jauh dari dari lokasi itu, hanya saja lokasinya datar tidak miring. Ya sekitar 200 meter dari Blok Babakan Sari, seluas satu hektar. Tapi nanti kita bermusyawarah dulu jika memang sudah ada rekomendasi relokasi," jelasnya.
Diungkapkan Tatang, lahan seluas satu hektar ini cukup untuk memenuhi Kebutuhan rumah, hanya saja untuk pemukimannya saja, sedangkan untuk jalan dan gank-gank belum dihitung.
"Kurang lebih satu hektar lagi, jadinya total dibutuhkan dua hektar untuk warga Babakan Sari jika memang direlokasi. Nanti berembuk dengan masyarakat, camat dan pemdes," ujarnya.
Sementara itu sebelumnya, ditegaskan Wakil Bupati Majalengka, H Karna Sobahi didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daearah (BPBD) Majalengka, H Tatang Rahmat di lokasi pergerakan tanah blok Babakan Sari, kemarin.
"Saat ini kami masih menunggu hasil kajian dari tim geologi tekait keputusan relakosi atau tidaknya warga di blok Babakan Sari ini. Hasil kajian nanti yang akan menentukan warga di blok Babakan Sari Desa Cibeureum ini harus relokasi atau tidaknya," ujarnya.
Karna mengatakan, saat ini informasi hasil kajian dari tim geologi rencananya memang akan turun Selasa (kemarin, red), jika keputusan itu sudah ada maka unsur muspida muspika dan desa akan berembuk untuk memperkirakan lokasi tempat relokasi.
"Kalau tidak ada hambatan hasil kajian akan datang. Melihat dari pergerakan tanah yang terpantau kemungkinan direlokasi, tapi kita tunggu saja hasil kajian dari tim ahli geologi tersebut," ujarnya diiyakan Kepala BPBD, H Tatang Rahmat.
Lebih lanjut, Karna mengatakan, yang paling menjadi persoalan adalah ketika harus relokasi karena tidak semua warga suka dengan kondisi harus meninggalkan tanah dan rumah tempat selama ini yang biasa ditempati.
"Kita fasilitasi, kami arahkan supaya  tenang dulu, juga kami sudah menghadirkan tim khusus dari badan geologi untuk mengkaji, sambil menunggu kajian, kita  mencari lokasi yang aman. Kalau masih dianggap layak. Tapi biasanya jika situasinya sudah seperti ini kemungkinan relokasi. Sementara untuk kerugian anggaran belum dihitung," ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat yang juga mantan kuwu, Supendi mengatakan, hampir peristiwa pergerakan tanah ini hampir sama kejadiannya dengan yang terjadi di tahun 2010.
"Tanah di sini memang labil, tadinya berbukit kini sudah datar, gerakan tanah itu seperti tak pernah berhenti di sini. Kalau musim kemarau rapat, tapi kalau musim hujan justru yang tadinya tanahnya berbukit kini sudah datar. Dulu memang pernah terjadi, tahun 2010 tapi tidak separah tahun ini yang mengakibatkan 28 KK harus mengungsi ke Pusksemas Pembantu," ujarnya.
Anda sedang membaca artikel tentang Pengumuman Relokasi Warga Batal Anda boleh menyebar luaskannya Artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.