%2B-%2BCopy.jpg) |
Ulfah Naylatun Najah
|
PERINGATAN hari ibu yang jatuh pada hari Senin (22/12) menjadi momen tersendiri bagi Ulfah Naylatun Najah. Mahasiswi IAIN Syeikh Nurjati Cirebon itu mengaku merindukan sosok ibu dan keluarganya yang jauh di Pekanbaru, Riau.
Dia merasa Hari Ibu merupakan momen yang ditunggu. Meskipun setiap hari baginya harus patuh pada ibu, namun peringatan Hari Ibu punya makna tersendiri.
Baginya, peringatan Hari Ibu bisa dilihat dari dua sisi. “Sisi yang pertama Hari Ibu mestinya setiap hari memperlakukan ibu dengan spesial, tidak cuma hari ini aja," ungkap gadis manis yang akrab disapa Nayla itu.
Di sisi lain, peringatan Hari Ibu sebagai bahan mengingatkan kepada orang yang sibuk agar dapat meluangkan waktu mengingat, atau sekadar bertemu dengan ibu.
“Tapi dilihat dari sisi yang kedua, peringatan Hari Ibu bagus juga agar orang yang terlalu sibuk selain dengan ibunya bisa mengingat, setidaknya hal kecil yang pernah ibunya lakukan dulu. Yang pernah ibunya lakukan untuk dia,” kata dia.
Sejatinya, menurutnya, seorang ibu tidak pernah berharap belas kasih dari seorang anak. Jasa ibu pun tidak pernah dihitung agar melunasinya saat dewasa.
“Buat aku yang jauh dari orang tua, Hari Ibu cukup membuatku nyaman mendengar suaranya, mengetahui dia baik-baik saja. Itu sudah cukup mengobati rasa rindu yang berkepanjangan dan mungkin tak akan pernah berujung,” tuturnya.
Baginya, ibu merupakan sosok wanita yang kuat dan tidak pernah menunjukkan rasa sedihnya kepada anak. “Ibuku ibu yang kuat. Kuat raga juga hatinya. Dia tak pernah menunjukkan kesedihannya saat aku pergi jauh untuk menuntut ilmu. Tak pernah dia menuntut apa-apa dariku. Hanya dia ingin aku lebih baik darinya, itu saja. Menurut ibuku, jauh dari rumah saja sudah merupkan perjuangan hidup," jelasnya.
Dengan demikian, dia yang sekarang sedang menginjak semester 5 itu sangat bersungguh-sungguh dalam belajar dan menuntiut ilmu di perguruan tinggi. Maka kesungguhannya itu juga dibarengi dengan keaktifannya di berbagai organisasi positif.
“Aku aktif di kader remaja Cirebon Peduli HIV/AIDS. Aku juga aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) menjadi sekretaris,” terangnya.
Gadis yang juga menyukai sastra itu memiliki cita-cita menjadi dosen atau guru untuk mengamalkan ilmu yang didapat di kampus. “Cita-cita saya mau jadi dosen. Menurutku dosen atau guru yang bisa bekerja di luar rumah, tapi tetap bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus anak dan suami aku nanti. Alasan lain, itu pekerjaan yang mulia yang memberikan ilmu untuk orang lain. Selain bisa bermanfaat untuk orang lain, bermanfaat juga untuk diri sendiri, karena menambah ilmu juga," pungkasnya. (kim)
FOTO : KIM ABDURROKHIM/RAKYAT CIREBON
Anda sedang membaca artikel tentang Hari Ibu Setiap Hari Anda boleh menyebar luaskannya Artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya.
0 comments:
Post a Comment