Musim hujan waspadai DBD
SUMBER– Musim penghujan dengan intensitas cukup tinggi, membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mewaspadai gejala datangnya penyakit demam berdarah.
Apalagi, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu wilayah endemis penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegepty tersebut. Bahkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan menyebutkan, terjadi peningkatan kasus DBD sejak tahun 2014 per Desember lalu yang ditemukan peningkatan sebanyak 846 kasus DBD degan jumlah kematian sebanyak 26 kasus.
Sedangkan, tahun sebelumnya 2013, tercatat sebanyak 821 kasus. “Awal januari 2015 ini, kami baru temukan sebanyak 15 kasus. Data tersebut berdasarkan laporan dari Puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Cirebon yang merawat pasien DBD. Pasien DBD itu didominasi anak-anak mulai dari usia 5 hingga 10 tahun. Sehingga warga harus mulai hati-hati dengan datangnya musim hujan,” ujar Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan, Mudiyono, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (26/1).
Mudiyono menerangkan, guna mengantisipasi hal tersebut, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah jangan sampai timbul jentik.
Menurutnya, jentik terutama di genangan air bersih yang berpotensi jadi nyamuk aedes aegepty. Karenanya, ia meminta warga dan elemen masyarakat kembali menggerakkan Jumat Bersih.
“Gerakan bersih-bersih lingkungan di hari Jumat guna menangkal berkembangnya nyamuk itu harus kembali digalakan. Warga juga secara berkala agar membersihkan daerah penampungan air seperti kamar mandi, dispenser, tempat air, atau sekitar wastafel agar tidak menjadi tempat bertelurnya nyamuk itu,” tambahnya.
Untuk wilayah penyebaran sendiri, menurutnya, belum bisa dipetakan. Karena, sejumlah daerah kecamatan yang ada bisa berpotensi dikategorikan kawasan endemis DBD karena penyebarannya merata diberbagai daerah.
“Untuk pendektesian DBD sendiri dilakuan oleh puskesmas dengan melakukan investigasi pemeriksaan dan pengecekan sekitar lokasi dan walaupun belum adanya dugaan DBD. Untuk fogging sebenarnya merupakan alternatif terakhir,” bebernya.
Sehingga mencegah DBD yang paling efektif yakni dengan cara 3M (menutup, menguras dan mengubur) tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk.
SUMBER– Musim penghujan dengan intensitas cukup tinggi, membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mewaspadai gejala datangnya penyakit demam berdarah.
Apalagi, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu wilayah endemis penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegepty tersebut. Bahkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan menyebutkan, terjadi peningkatan kasus DBD sejak tahun 2014 per Desember lalu yang ditemukan peningkatan sebanyak 846 kasus DBD degan jumlah kematian sebanyak 26 kasus.
Sedangkan, tahun sebelumnya 2013, tercatat sebanyak 821 kasus. “Awal januari 2015 ini, kami baru temukan sebanyak 15 kasus. Data tersebut berdasarkan laporan dari Puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Cirebon yang merawat pasien DBD. Pasien DBD itu didominasi anak-anak mulai dari usia 5 hingga 10 tahun. Sehingga warga harus mulai hati-hati dengan datangnya musim hujan,” ujar Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan, Mudiyono, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (26/1).
Mudiyono menerangkan, guna mengantisipasi hal tersebut, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah jangan sampai timbul jentik.
Menurutnya, jentik terutama di genangan air bersih yang berpotensi jadi nyamuk aedes aegepty. Karenanya, ia meminta warga dan elemen masyarakat kembali menggerakkan Jumat Bersih.
“Gerakan bersih-bersih lingkungan di hari Jumat guna menangkal berkembangnya nyamuk itu harus kembali digalakan. Warga juga secara berkala agar membersihkan daerah penampungan air seperti kamar mandi, dispenser, tempat air, atau sekitar wastafel agar tidak menjadi tempat bertelurnya nyamuk itu,” tambahnya.
Untuk wilayah penyebaran sendiri, menurutnya, belum bisa dipetakan. Karena, sejumlah daerah kecamatan yang ada bisa berpotensi dikategorikan kawasan endemis DBD karena penyebarannya merata diberbagai daerah.
“Untuk pendektesian DBD sendiri dilakuan oleh puskesmas dengan melakukan investigasi pemeriksaan dan pengecekan sekitar lokasi dan walaupun belum adanya dugaan DBD. Untuk fogging sebenarnya merupakan alternatif terakhir,” bebernya.
Sehingga mencegah DBD yang paling efektif yakni dengan cara 3M (menutup, menguras dan mengubur) tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk.
0 comments:
Post a Comment