Sistem Drainase Buruk, Aspal Bisa Cepat Rusak
Kendati kompleks perkantoran Pemkab Cirebon terlihat sangat rapih dan tertata dengan baik, namun pada musim hujan ini masih terdapat genangan air di jalan yang menghubungkan antara satu instansi dengan instansi lainnya.
PANTAUAN Rakcer, akhir pekan kemarin, di kompleks pemkab, hujan deras yang terjadi pada siang sekitar pukul 13.00 meninggalkan genangan air di jalan penghubung Badan Pelayanan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) dan Dinas Pendapatan Kabupaten Cirebon. Genangan itu sedalam mata kaki orang dewasa.
Wartawan koran ini yang melihat dari dekat, tidak menemukan saluran air di sekitar genangan itu.
Para pengendara yang melintas juga terpaksa menurunkan kecepatan kendaraannya. Bahkan tak sedikit juga pengendara yang memilih jalan memutar guna menghindari genangan air itu.
Salah satu pengendara yang ditemui di lokasi Ghofar (27) mengatakan, dirinya tak menyangka genangan masih ada di jalan kompleks pemda. Padahal, semua jalan di kompleks pemda sudah di aspal dan tergolong cukup rata.
“Jalan sudah bagus tapi tetap saja ada genangan air. Ini kan bukti kalau di kompleks ini sudah susah jalur aliran air. Kalau memang jalurnya bagus, maka genangan tidak akan ada,” ujarnya.
Ghofar juga menyebutkan, perlu adanya perbaikan di seluruh saluran air atau gorong-gorong. Pasalnya, lokasi genangan ini berada tak jauh dari sungai yang melintasi kompleks pemda.
“Logikanya, kalau saluran air sudah bagus, maka air juga akan ngalir ke sungai. Ini sih masih menggenang di jalan dan tidak masuk ke gorong-gorong,” tambahnya.
Walaupun demikian, Ghofar juga menyebutkan adanya penurunan kontur tanah di lokasi genangan. Sehingga genangan pun tidak dapat dihindarkan.
“Tapi yang perlu dilihat adalah kenapa bisa turun tanahnya. Apakah ada pergeseran atau hal lainnya karena sejak dahulunya tidak pernah ada genangan,” tandasnya.
Senada dengan Ghofar, pengendara lainnya juga meminta kepada instansi terkait untuk segera melakukan pembenahan di lokasi genangan.
Dia khawatir, genangan air itu akan meluas dan merusak aspal apabila memang tidak segera ditanggulangi.
“Ya segera lah diperbaiki demi kelancaran di sini juga. Masa setiap hujan mau ada genangan terus. Genangan ini ada juga sudah aneh karena huannya tidak begitu lama turunnya,” ujar Sugiarti (33).
Kendati kompleks perkantoran Pemkab Cirebon terlihat sangat rapih dan tertata dengan baik, namun pada musim hujan ini masih terdapat genangan air di jalan yang menghubungkan antara satu instansi dengan instansi lainnya.
PANTAUAN Rakcer, akhir pekan kemarin, di kompleks pemkab, hujan deras yang terjadi pada siang sekitar pukul 13.00 meninggalkan genangan air di jalan penghubung Badan Pelayanan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) dan Dinas Pendapatan Kabupaten Cirebon. Genangan itu sedalam mata kaki orang dewasa.
Wartawan koran ini yang melihat dari dekat, tidak menemukan saluran air di sekitar genangan itu.
Para pengendara yang melintas juga terpaksa menurunkan kecepatan kendaraannya. Bahkan tak sedikit juga pengendara yang memilih jalan memutar guna menghindari genangan air itu.
Salah satu pengendara yang ditemui di lokasi Ghofar (27) mengatakan, dirinya tak menyangka genangan masih ada di jalan kompleks pemda. Padahal, semua jalan di kompleks pemda sudah di aspal dan tergolong cukup rata.
“Jalan sudah bagus tapi tetap saja ada genangan air. Ini kan bukti kalau di kompleks ini sudah susah jalur aliran air. Kalau memang jalurnya bagus, maka genangan tidak akan ada,” ujarnya.
Ghofar juga menyebutkan, perlu adanya perbaikan di seluruh saluran air atau gorong-gorong. Pasalnya, lokasi genangan ini berada tak jauh dari sungai yang melintasi kompleks pemda.
“Logikanya, kalau saluran air sudah bagus, maka air juga akan ngalir ke sungai. Ini sih masih menggenang di jalan dan tidak masuk ke gorong-gorong,” tambahnya.
Walaupun demikian, Ghofar juga menyebutkan adanya penurunan kontur tanah di lokasi genangan. Sehingga genangan pun tidak dapat dihindarkan.
“Tapi yang perlu dilihat adalah kenapa bisa turun tanahnya. Apakah ada pergeseran atau hal lainnya karena sejak dahulunya tidak pernah ada genangan,” tandasnya.
Senada dengan Ghofar, pengendara lainnya juga meminta kepada instansi terkait untuk segera melakukan pembenahan di lokasi genangan.
Dia khawatir, genangan air itu akan meluas dan merusak aspal apabila memang tidak segera ditanggulangi.
“Ya segera lah diperbaiki demi kelancaran di sini juga. Masa setiap hujan mau ada genangan terus. Genangan ini ada juga sudah aneh karena huannya tidak begitu lama turunnya,” ujar Sugiarti (33).
0 comments:
Post a Comment