Home » , » Siswa Titipan Kebijakan dari Disdik

Siswa Titipan Kebijakan dari Disdik



**Penambahan Rombel di SMA Negeri 1 Sebanyak 7 Kelas 

KEJAKSAN- Jumlah siswa titipan dan penambahan rombongan belajar (rombel) di sekolah tidak karuan.
Pantauan wartawan koran ini di SMA Negeri 1 Cirebon misalnya, penambahan rombongan belajar sampai 7 kelas, dari  9 menjadi 16 kelas. Padahal sebelumnya, pihak sekolah mengaku penambahan rombel hanya 4 kelas. 
“Kita buat menjadi 16 kelas. Per kelasnya diisi 42 murid. Penambahan kita menggunakan 3 laboratorium, aula di sekat menjadi 2 kelas dan ruangan multimedia,” ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Cirebon, Totong Muslihat kepada Rakcer, Jumat (31/7).
Totong mengaku tidak bisa berbuat apa-apa terkait banyaknya siswa titipan dan membengkaknya jumlah rombongan belajar (rombel).
”Kalau sekolah menerima murid sesuai dengan kuota pada saat PPDB Online. Akan tetapi, untuk penambahan siswa datangnya dari Dinas Pendidikan Kota Cirebon,” aku Totong.
Ditegaskan Totong, dirinya menyediakan ruang itu untuk mengantisipasi kiriman siswa dari Disdik. “Mau nolak bagaimana, kebijakan ada di Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Totong tidak bisa berbuat banyak ketika dilontarkan berbagai pertanyaan oleh wartawan mengenai membludaknya jumlah siswa. 
Pasalnya SMA favorit yang mengandalkan nilai ini menjadi sekolah yang paling parah dalam penerimaan siswa titipan dari jalur gakin. 
Pihaknya, tegas Totong, hanya sebagai pelaksana dan hanya  melaksanakan saja.
“Silakan ke Disdik, kita hanya pelaksana. Kita menerima sesuai rombel, kelebihan siswa kirimian dari Disdik,” ucapnya.
Sementara itu, SMP Negeri 5 kota Cirebon, yang merupakan salah satu SMP favorit juga mengalami mengalami kiriman siswa. Pantauan Rakcer, di SMP 5 kuota sebanyak 251 menjadi 385 siswa, ada penambahan sekitar 3 kelas. Pihak sekolah terpaksa menggunakan ruang pramuka, OSIS dan Kader Kesehatan Remaja.
Kepala sekolah SMP 5 Kanti Rahayu, ketika didatangai wartawan sempat mengelak dan menolak ketika dimintai keterangan terkait PPDB. 
Namun akhirnya dengan sedikit nada bicara yang tersendat-sendat, sedikit memberikan konfirmasi. “No comment, langsung ke Disdik saja konfirmasinya, semuanya sudah dilaporkan ke Disdik,” ucapnya singkat. 
Terpisah, Wakil Sekolah Bidang Kesiswaan SMP 5 Kota Cirebon, Maman Suryaman mengakui, penambahasn siswa yang akhirnya melebihi rombel datangnya dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon. 
Pihaknya hanya, sebut Maman, sebagai pelaksana dan berusaha melayani dengan maksimal.
“Penambahan datangnya dari dinas, kami hanya berusaha melayani dengan maksimal. Mau gimana lagi, kalau keinginan sih sebetulnya semua sekolah negeri ingin sesuai dengan rombel, tapi mau gimana,  kami tidak punya kebijakan,” tukasnya. 
Ketika wartawan koran ini ingin menghubungi ketua Pelaksana PPDB Online 2015 serta Kepala Disdik Kota Cirebon, tidak ada jawaban.
Pantauan wartawan koran ini, jumlah rombongan belajar SMP Negeri 1 Cirebon  yang semula 12 kelas menjadi 14 kelas dengan rata-rata murid 42 dalam satu kelas.  Sedangkan, SMA Negeri 6 yang semula 11 kelas menjadi 14 jelas, dengan rata-rata murid 41 dalam satu kelas. 
SMA 2 yang semula 9 kelas menjadi 11 Kelas, dengan rata-rata murid 42 dalam satu kelas. Terparah terjadi di SMA Negeri 1, yang semula 9 kelas menjadi 17 Kelas, dengan rata-rata murid 42 dalam satu kelas.
Anda sedang membaca artikel tentang Siswa Titipan Kebijakan dari Disdik Anda boleh menyebar luaskannya Artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.