Home » , » Pos Satpam Pelabuhan Diamuk Warga

Pos Satpam Pelabuhan Diamuk Warga

Amuk Warga Hancurkan Pos Satpam Pelabuhan
**Kapolres Sebut Kerusuhan Terjadi Akibat Persoalan Sosial

LEMAHWUNGKUK- Pos Satpam Pelabuhan Cirebon dirusak puluhan warga dan grandong, Senin (12/1).
Pasalnya, tuntutan warga agar pihak PT Pelabuhan II Cabang Cirebon pencabutan aturan sterilisasi kawasan pelindo tidak digubris.
Informasi yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, saat aksi, warga menghentikan mobil yang keluar dari areal pelabuhan tepat di depan pintu keluar satpam.
Warga meminta muatan batu bara dibongkar. Tiba-tiba, dari arah dalam menuju pintu keluar, satpam justru memukul dua orang warga Tarso dan Rasima. Bahkan, warga menyebutkan, satpam sempat mengeluarkan senpi dan belati.
Dari situ, bentrok antar warga dan keamanan pelabuhan tidak bisa dihindarkan.
Menurut salah satu warga, Aco (45) mengatakan, belum adanya keputusan dari pihak pelabuhan mengenai nasib grandong, membuat warga kembali turun.
Pada saat warga hendak memblokir pelabuhan itu dengan cara menurunkan muatan batu bara dari salah satu truk, kata Aco, warga mendapat perlawanan dari keamanan. “Ada dua korban dari warga yang dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan karena mengalami luka-luka,” katanya.
Sementara itu,  Kepala Satpam Pelabuhan, M Hidayat membantah jika petugas tidak ada yang menggunakan senjata tajam termasuk pentungan.
Hidayat mengatakan, warga yang terluka, bukan karena benda tajam, tapi akibat terkena pintu mobil.  “Semua petugas pakai tangan kosong semua. Biasanya satpam yang berjaga disini ada 6 sampai 7 orang, tapi ketika kejadian seperti ini, kami kerahkan 10 petugas satpam,” akunya.
Sementara itu, Kapolres Kota Cirebon AKBP Dani Kustoni mengatakan, bahwa pengrusakan pos satpam di pelabuhan karena persoalan sosial.
Namun, lanjut Dani, persoalan tersebut sudah diambil alih oleh pemerintah kota dengan mengambil langkah-langkah agar semua pihak dapat saling menahan diri, baik persuasif dan komunikasi dengan masyarakat setempat.
“Kasus ini memang sudah berlangsung cukup lama. Pihak pelabuhan menginginkan adanya sterilisasi, sedangkan di sisi lain pihak masyarakat menuntut kompensasi yang sudah 10 tahun melakukan kegiatan di pelabuhan. Meski sudah melakukan langkah-langkah, tapi persoalan ini belum juga ada titik temu,” terangnya.
Dijelaskan Dani, pengrusakan pos satpam terjadi dua versi. Versi pertama, lanjutnya, masyarakat yang dianiaya oleh satpam sehingga spontas terjadi pengrusakan. Kendati demikian, pihak kepolisian akan memproses kejadian ini.
“Kita akan cek kebenarannya dengan meminta keterangan dari warga dan petugas satpam. Karena kabarnya ada yang terluka akibat dibacok. Tapi nanti kita cek lewat barang bukti seperti cctv, dan cctv itu sudah kita amankan,” ucapnya.
Anda sedang membaca artikel tentang Pos Satpam Pelabuhan Diamuk Warga Anda boleh menyebar luaskannya Artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.