GARAWANGI - Pasca kembali terjadi kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat), membuat jajaran di Polsek di wilayah hukum Polres Kuningan, mendata sekolah-sekolah yang memiliki lab komputer dan meminta waspada agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kapolsek Garawangi, Ipda Zaenal S mengatakan, agar kasus pencurian tidak terjadi di wilayahnya, pihaknya terjun langsung dan berkoodinasi dengan sekolah-sekolah yang memiliki lab komputer, dirinya mengajak kepada pihak sekolah.
Dikatakan Zaenal, dirinya menghimbau kepada pihak sekolah untuk menempatkan Peralatan Komputer pada tempat Bangunan yang Kokoh, kuat dan Mudah diawasi, Memasang Tralis Besi pada Jendela, Pintu dan Atap Ruangan, Berdayakan Petugas Satpam atau Penjaga Sekolah untuk lakukan Pengawasan, Dilakukan kontrol oleh Kepala Sekolah/Guru kepada petugas jaga terutama pada jam-jam Rawan guna meningkatkan Kewaspadaan.
“Sebagai langkah pencegahan, kami sudah mendatangi sekolah dan mendata sekolah yang memiliki lab komputer, ada satu sekolah yang lab komputernya belum dipasang trailis besi, kami perintahkan untuk dipasang,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kuningan, Iptu Herie Pramono SH mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan pemburuan terhadap para pelaku pencurian komputer di sekolah-sekolah. Kasus ini kembali muncul dan mengicar sekolah yang jauh dari pemukiman warga.
“Saya menduga sebelum melakukan aksi, para pelaku sempat survei dan menggambar lokasi yang akan diincarnya, ketika kondisi sepi baru para pelaku menjalankan aksinya,” jelasnya.
Dikatakan Herie, sasaran kawanan penjahat itu yakni sekolah-sekolah yang minim penjagaan. Kurang pedulinya pihak sekolah terhadap asset yang dimilikinya membuat pencuri leluasa. Misalnya hanya menempatkan satu penjaga di sekolah dan penerangan juga minim.
Lebih jauh Herie mengimbau kepada Kepala Sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat, untuk menempatkan petugas keamanannya di malam hari. Hal tersebut dilakukan agar kasus pencurian komputer di sekolah tidak terulang lagi.
“Para pelaku, sebelum beraksi biasanya terlebih dahulu melakukan pemetaan lokasi, terbukti walau sudah dipasang teralis besi tapi pelaku masih bisa membobol, saya hanya berpesan kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan pengamanan, apalagi mendekati libur sekolah yang dimanfaatkan oleh para pelaku,” terangnya.
Hal senada juga dikatakan Kadisdikpora Kuningan, Drs A Taufik Rohman. Dirinya mengaku, prihatin dengan musibah yang menimpa SMPN 1 Cigugur, pihaknya telah menghimbau kepada seluruh sekolah yang memiliki ruang lab komputer untuk lebih hati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.
“Waspada dan terus tingkatkan keamanan di sekolah, jika ada anggaran lebih bagus memasang CCTV,” pungkasnya.
Kapolsek Garawangi, Ipda Zaenal S mengatakan, agar kasus pencurian tidak terjadi di wilayahnya, pihaknya terjun langsung dan berkoodinasi dengan sekolah-sekolah yang memiliki lab komputer, dirinya mengajak kepada pihak sekolah.
Dikatakan Zaenal, dirinya menghimbau kepada pihak sekolah untuk menempatkan Peralatan Komputer pada tempat Bangunan yang Kokoh, kuat dan Mudah diawasi, Memasang Tralis Besi pada Jendela, Pintu dan Atap Ruangan, Berdayakan Petugas Satpam atau Penjaga Sekolah untuk lakukan Pengawasan, Dilakukan kontrol oleh Kepala Sekolah/Guru kepada petugas jaga terutama pada jam-jam Rawan guna meningkatkan Kewaspadaan.
“Sebagai langkah pencegahan, kami sudah mendatangi sekolah dan mendata sekolah yang memiliki lab komputer, ada satu sekolah yang lab komputernya belum dipasang trailis besi, kami perintahkan untuk dipasang,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kuningan, Iptu Herie Pramono SH mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan pemburuan terhadap para pelaku pencurian komputer di sekolah-sekolah. Kasus ini kembali muncul dan mengicar sekolah yang jauh dari pemukiman warga.
“Saya menduga sebelum melakukan aksi, para pelaku sempat survei dan menggambar lokasi yang akan diincarnya, ketika kondisi sepi baru para pelaku menjalankan aksinya,” jelasnya.
Dikatakan Herie, sasaran kawanan penjahat itu yakni sekolah-sekolah yang minim penjagaan. Kurang pedulinya pihak sekolah terhadap asset yang dimilikinya membuat pencuri leluasa. Misalnya hanya menempatkan satu penjaga di sekolah dan penerangan juga minim.
Lebih jauh Herie mengimbau kepada Kepala Sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat, untuk menempatkan petugas keamanannya di malam hari. Hal tersebut dilakukan agar kasus pencurian komputer di sekolah tidak terulang lagi.
“Para pelaku, sebelum beraksi biasanya terlebih dahulu melakukan pemetaan lokasi, terbukti walau sudah dipasang teralis besi tapi pelaku masih bisa membobol, saya hanya berpesan kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan pengamanan, apalagi mendekati libur sekolah yang dimanfaatkan oleh para pelaku,” terangnya.
Hal senada juga dikatakan Kadisdikpora Kuningan, Drs A Taufik Rohman. Dirinya mengaku, prihatin dengan musibah yang menimpa SMPN 1 Cigugur, pihaknya telah menghimbau kepada seluruh sekolah yang memiliki ruang lab komputer untuk lebih hati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.
“Waspada dan terus tingkatkan keamanan di sekolah, jika ada anggaran lebih bagus memasang CCTV,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment