***Kerjasama Semua Pihak Mutlak Dibutuhkan Dalam Rangka Memutus Mata Rantai Penularan
CIREBON – Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan penyakit yang sampai sekarang masih belum ada obatnya. Sebagai bentuk kepedulian, mahasiswa pegiat Cirebon Health Youth Forum (CHYF) menggelar sosialisasi tentang bahaya dan pencegahan HIV-AIDS ke masyarakat, terutama para remaja, kemarin (30/12).
Adapun acara sosialisasi dan tes HIV-AIDS yang dilakukan di sebuah pondok pesantren Ulumuddin, karena dinilai bahwa HIV merupakan sebuah virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia, yang akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit tersebut.
Koordinator Umum CHYF, Ulfah Naylatun Najah kepada Rakcer mengungkapkan, pihaknya sengaja melakukan acara sosialisasi yang di dalamnya ada kegiatan tes HIV-AIDS yang bekerja sama dengan pihak klinik.
“Kami sengaja melakukan acara ini, di sa,mping karena merasa perihatin. Dengan ini bagaimana kita bisa mengkampanyekan dan menanggulangi penyakit HIV-AIDS. paling tidak, kita bisa mencegahnya, karena penularan penyakit ini tidak seperti penyakit biasa. Makanya kami juga melakukan tes HIV,” ungkapnya.
CHYF yang terdiri dari 9 orang mahasiswa yang sering melakukan acara sosialisasi dan tes HIV-AIDS di berbagai tempat. Dimana CHYF terdiri dari 9 orang, 3 mahasiswi dan 6 mahasiswa. Tujuannya yakni ingin remaja, khususnya di kampus IAIN ini agar tau lebih dini dan bisa berusaha meminimalisir tertularnya virus HIV. Karena sekarang sangat minim sekali remaja yang peduli akan kesehatan diri sendiri apalagi kesehatan orang lain.
"Nah, adapun penanggung jawab CHYF Bapak H. Syaeful Badar, salah satu dosen KPI di IAIN," katanya. Semoga dengan adanya penyuluhan dan tes HIV ini, remaja mengetahui lebih dini, jika ada yang positif dari hasil tes maka dapat ditanggulangi secepatnya oleh tim kesehatan yang khusus menaggulangi orang-orang yang positif terkena virus HIV.
Sementara itu, Koordinator Bagian HIV, Akhmad Izzudin menambahkan, bahwa seseorang yang sudah terkena penyakit AIDS tidak bisa diobati dan belum ada obatnya. Hanya saja, kata dia, bisa ditanggulangi dengan hanya menahan laju pertumbuhan virusnya.
“Karena bagaimana pun juga, orang yang sudah terkena HIV-AIDS itu sudah tidak bisa diobati atau tidak ada obatnya, hanya adanya obat untuk menahan laju pertumbuhan virus. Jadi semakin cepat kita mengetahui bahwa kita terinfeksi atau tidak, maka itu semakin bagus, karena jika kita sudah mengetahuinya, maka kita lakukan pengobatan untuk menahan laju pertumbuhan virus,” tegasnya.
Selama ini kata dia, angka penderita penyakit AIDS masih terus bertambah dari tahun ke tahun. Karena menurutnya angka tersebut akan terus bertambah. Dan diharapkannya dengan adanya kampanye-kampanye yang dilakukannya selama ini bisa mencegah penyakit tersebut.
“Penderita penyakit HIV-AIDS ini angkanya komulatif, karena masih banyak yang belum terdeteksi oleh kami, yang kami lakukan selama ini datanya simulative. Penderita penyakit ini kan tidak sembuh, malah justru semakin bertambah. Dengan adanya kampanye-kampanye yang sudah kami lakukan, kita sudah bisa mengetahui dan penderita yang terjangkit bisa mengobati dengan menahan perkembangan virus itu sendiri,” pungkasnya. (kim)
FOTO : KIM ABDURROKHIM/RAKYAT CIREBON
ANTISIPASI. CHYF melakukan tes HIV-AIDS dan kampanye tentang bahaya HIV-AIDS, kemarin di pesantern Ulumudin Karyamulya Kota Cirebon.
CIREBON – Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan penyakit yang sampai sekarang masih belum ada obatnya. Sebagai bentuk kepedulian, mahasiswa pegiat Cirebon Health Youth Forum (CHYF) menggelar sosialisasi tentang bahaya dan pencegahan HIV-AIDS ke masyarakat, terutama para remaja, kemarin (30/12).
Adapun acara sosialisasi dan tes HIV-AIDS yang dilakukan di sebuah pondok pesantren Ulumuddin, karena dinilai bahwa HIV merupakan sebuah virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia, yang akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit tersebut.
Koordinator Umum CHYF, Ulfah Naylatun Najah kepada Rakcer mengungkapkan, pihaknya sengaja melakukan acara sosialisasi yang di dalamnya ada kegiatan tes HIV-AIDS yang bekerja sama dengan pihak klinik.
“Kami sengaja melakukan acara ini, di sa,mping karena merasa perihatin. Dengan ini bagaimana kita bisa mengkampanyekan dan menanggulangi penyakit HIV-AIDS. paling tidak, kita bisa mencegahnya, karena penularan penyakit ini tidak seperti penyakit biasa. Makanya kami juga melakukan tes HIV,” ungkapnya.
CHYF yang terdiri dari 9 orang mahasiswa yang sering melakukan acara sosialisasi dan tes HIV-AIDS di berbagai tempat. Dimana CHYF terdiri dari 9 orang, 3 mahasiswi dan 6 mahasiswa. Tujuannya yakni ingin remaja, khususnya di kampus IAIN ini agar tau lebih dini dan bisa berusaha meminimalisir tertularnya virus HIV. Karena sekarang sangat minim sekali remaja yang peduli akan kesehatan diri sendiri apalagi kesehatan orang lain.
"Nah, adapun penanggung jawab CHYF Bapak H. Syaeful Badar, salah satu dosen KPI di IAIN," katanya. Semoga dengan adanya penyuluhan dan tes HIV ini, remaja mengetahui lebih dini, jika ada yang positif dari hasil tes maka dapat ditanggulangi secepatnya oleh tim kesehatan yang khusus menaggulangi orang-orang yang positif terkena virus HIV.
Sementara itu, Koordinator Bagian HIV, Akhmad Izzudin menambahkan, bahwa seseorang yang sudah terkena penyakit AIDS tidak bisa diobati dan belum ada obatnya. Hanya saja, kata dia, bisa ditanggulangi dengan hanya menahan laju pertumbuhan virusnya.
“Karena bagaimana pun juga, orang yang sudah terkena HIV-AIDS itu sudah tidak bisa diobati atau tidak ada obatnya, hanya adanya obat untuk menahan laju pertumbuhan virus. Jadi semakin cepat kita mengetahui bahwa kita terinfeksi atau tidak, maka itu semakin bagus, karena jika kita sudah mengetahuinya, maka kita lakukan pengobatan untuk menahan laju pertumbuhan virus,” tegasnya.
Selama ini kata dia, angka penderita penyakit AIDS masih terus bertambah dari tahun ke tahun. Karena menurutnya angka tersebut akan terus bertambah. Dan diharapkannya dengan adanya kampanye-kampanye yang dilakukannya selama ini bisa mencegah penyakit tersebut.
“Penderita penyakit HIV-AIDS ini angkanya komulatif, karena masih banyak yang belum terdeteksi oleh kami, yang kami lakukan selama ini datanya simulative. Penderita penyakit ini kan tidak sembuh, malah justru semakin bertambah. Dengan adanya kampanye-kampanye yang sudah kami lakukan, kita sudah bisa mengetahui dan penderita yang terjangkit bisa mengobati dengan menahan perkembangan virus itu sendiri,” pungkasnya. (kim)
FOTO : KIM ABDURROKHIM/RAKYAT CIREBON
ANTISIPASI. CHYF melakukan tes HIV-AIDS dan kampanye tentang bahaya HIV-AIDS, kemarin di pesantern Ulumudin Karyamulya Kota Cirebon.
0 comments:
Post a Comment