Hanya Jadi Pajangan, Jarum Jam Tak Berfungsi
Kota Cirebon memiliki beberapa penanda waktu berupa jam besar di beberapa ruas jalan, yakni di Jalan Yos Sudarso, Simpang Empat Jalan Cipto kearah Jalan Pemuda serta lampu merah Krucuk.
JAM yang terpasang di sebuah tiang, yang tingginya sekitar tiga meter itu pada umumnya berbentuk persegi empat dan tiap sisinya, terdapat empat jam.
Sangat disayangkan dari tiga titik tersebut, yang masih berfungsi hanya di Jalan Yos Sudarso saja. Dua titik lainnya cukup memprihatinkan. Seperti yang berada di Krucuk, di tiang jam tersebut terdapat logo salah satu bank plat merah.
Begitu pun di sekitar sisi-sisi jamnya, meskipun terlihat terawat, namun sangat disayangkan, jam tersebut tak berfungsi sebagai mana mesti nya.
Terlihat disalah satu sisi jam menunjukan pukul 13.00 WIB, padahal saat wartawan Rakcer datang untuk memotret, sekitar pukul 16.30 WIB.
Sama halnya dengan ketiga sisi lainnya yang terlihat, arah jarum jamnya tak bergerak sama sekali.
Lebih memprihatinkan lagi, kondisi penanda waktu yang berada di Simpang Empat Jalan Cipto arah Jalan Pemuda.
Kondisinya terlihat tak terawat. Jam yang ada logo PT Kereta Api Indonesia (KAI)nya itu pun mati total. Cat tiangnya nampak kusam dan sedikit mengelupas. Begitupun dengan logo PT KAI-nya yang hampir terlepas.
Menurut salah seorang pengguna jalan, Akbar Syahid (26) warga asal Celancang mengatakan, dirinya tak mengetahui maksud adanya jam di beberapa titik tersebut.
Pasalnya, fasilitas yang berada di area taman dan trotoar itu tak berfungsi sama sekali.
“Seharusnya kan jamnya untuk menunjukan waktu. Ini ada jam tapi mati, terus buat apa kan,” ujarnya saat minta pendapatnya di sela-sela menunggu angkutan kota.
Meskipun terlihat tak memiliki fungsi begitu penting, namun karena terdapat di publik tentu ada yang bertanggung jawab.
Menurutnya, pihak yang bertanggung jawab harus segera melakukan perbaikan. Mengingat fasilitas tersebut berada di tengah keramaian kota, sangat tidak etis jika dibiarkan seperti itu.
“Mungkin ada biaya perawatannya ya, paling beli batu jam aja kan. Murah gitu masa gak mampu,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon, Taufan Barata tak menjawab saat dikonfirmasi melalui short message service (SMS) dan telepon selular.
Bahkan, setelah beberapa kali di SMS dan telepon, nomornya tak dapat dihubungi kembali.
0 comments:
Post a Comment