Home » , » Lapangan Pergamanas Tidak Layak Pakai

Lapangan Pergamanas Tidak Layak Pakai

Hujan Deras, Ribuan Peserta Kemah Pergamanas Mengungsi

PALIMANAN- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Cirebon membuat Perkemahan Penggalan Maarif Nasional (Pergamanas) kebanjiran.
Tidak adanya saluran resapan air membuat ribuan peserta kemah terpaksa mengungsi ke ruang kelas dan gedung olah raga. Tenda-tenda yang mereka dirikan pun kini terlihat layaknya barak pengungsian.
Pimpinan Kontingen Jepara Jawa Tengah Suwikdi menyesalkan pemilihan tempat perkemahan yang tidak sesuai standar.
Lahan yang disiapkan panitia merupakan persawahan yang kering. Namun ketika diguyur hujan, lahan bekas persawahan itu tergenang air.
“Sampai semata kaki, terpaksa dipindahkan ke GOR. Habisnya becek, karena tanah kan jadi lumpur. Jadi ini biar kering dibuka dulu (tendanya) terus dipasang lagi,” katanya saat ditemui di perkemahan Pondok Pesantren Khas Desa Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon, Jumat (9/1).
Suwikdi mengatakan gerakan pramuka ini telah memiliki payung hukum melalui Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010.
Selain menegaskan keberadaan gerakan pramuka, kata dia, undang-undang pun membahas tentang segala kegiatan yang dilakukan pramuka. Berikut juga perkemahan dan standarisasi bumi perkemahan.
Dia mengatakan, bumi perkemahan harus memiliki kemiringan tertentu untuk aliran air. Bumi perkemahan pun telaknya tidak terlalu masuk hutan namun rindang.
“Tapi ini kan bekas sawah jadi berlumpur. Terus perkavlingan tidak sesuai. Harusnya sesuai standar untuk 10 orang itu lahannya 6-8 meter. Itu untukk dapur juga. Tapi ini cuma dikasih 4-6 meter,” ujar Suwikdi yang membawa 40 peserta kemah.
Hal senada diungkapkan Muhamad Nur Zen, salah seorang peserta dari Kontingen Tasikmalaya Jawa Barat. Bersama teman-temannya, dia mengaku harus berdesakan tidur di GOR.
Hujan deras membuat mereka terpaksa membereskan peralatan yang telah disiapkan dalam tenda.
“Tidur di GOR karena tenda kebanjiran, tempatnya juga tidak representatif buat kemah,” kata dia.
Berdasarkan pantauan wartawan koran ini, penyelenggaraan Pergamanas 2015 menyedot antusiasme pelajar se-Indonesia. Namun kesiapan tempat dan panitian penyelenggaran terbilang kurang mamksimal. Lokasi perkemahan ini terletak di hamparan sawah di sekitar pondok pesantren.
Beberapa kavling perkemahan dilapisi bambu-bambu untuk menangkal banjir.
Namun di beberapa kavling lainnya dibiarkan beralas tanah. Alhadil ketik ahujan turun, perkemahan tidak bisa digunakan karena kondisi becek.
Lebih jauh dari itu, komplek perkemahan pun di sisi lain mirip pasar malam. Para pedagang dibiarkan berjualan di dalam lokasi perkemahan.
Berbagai macam asesori pramuka sampai pakaian untuk oleh-oleh dan seragam tim sepak bola di jual pada “Pasar malam darurat” ini. Alhasil tidak sedikit peserta yang memilih berbelanja ketimbang mengikuti kegiatan perkemahan.
Padahal dalam tiga hari penyelenggaraan, kegiatan pramuka penggalang Nahdlatul Ulama (NU)se-Indonesia ini mendapat perhatian khusus dari sejumlah menteri dan pejabat. Setelah Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrowi, Menteri Agama Lukman Hakim Syafiudin serta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kemarin giliran Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri yang berkunjung. Tidak hanya itu, Hanif pun memberikan materi kepada sebagian peserta kemah.
Sebagai bagian dari NU, Hanif mengaku senang dapat ikut serta pada Pergamanas kali ini. Namun demikian dia juga berharap pada penyelenggaraan berikutnya akan lebih baik lagi. “Pada intinya saya senang telah diundang. Sebagai bagian dari NU, berharap segala ilmu dapat diserap dan diamalkan para peserta,” kata dia.
Sementara saat hendak dimintai tanggapan terkait keluhan para peserta, Ketua Panitia Pelaksana sulit temui. Dihubungi melalui sambungan telepon, yang bersangkutan mengaku tengah rapat. "Saya sedang rapat mas, coba dihubungi saja ke Pak Yayan," kata dia. Namun kemudian ketika dihubungi wartawan, Yayan tidak memberikan jawaban. (kim)
FOTO : KIM ABDURROKHIM/RAKYAT CIREBON
Anda sedang membaca artikel tentang Lapangan Pergamanas Tidak Layak Pakai Anda boleh menyebar luaskannya Artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.