Komisi B Dukung Pembangunan PBIP
**Lahan Parkir Sempit, Pedagang Dipungut Retribusi Rp5.500/Hari
KEJAKSAN- Rencana PD Pasar melakukan peremajaan Pasar Balong Indah Plaza (PBIP) dengan membangun lima lantai didukung Komisi B DPRD Kota Cirebon.
“Kami akan mendukung. Apalgi Pasar Balong terkesan sudah vakum, meskipun memang masih ada aktivitas transaksi jual beli namun tidak seramai dulu,” ujar anggota Ketua Komisi B, Didi Sunardi di ruang kerjanya, kemarin.
Diungkapkan Sekretaris DPC PDIP Kota Cirebon ini, Pasar Balong sebetulnya memiliki potensi besar untuk menambah PAD dari PD Pasar, tapi harus bisa dikelola dengan baik.
“Pasar Balong sangat potensial. Untuk itu harus ada manajemen pengelolaan yang baik. Jangan sampai asal bangun namun tidak dikelola dengan baik,” tuturnya.
Untuk itu, Didi mengusulkan agar Pasar Balong cukup dibangun tiga lantai saja mengingat melihat konsisi ekonomi masyarakat saat ini.
“Kalau lima lantai biasanya untuk lantai paling atas akan sepi, jadi 3 lantai saja dulu liat perkembangannya seperti apa. Kalau tiga lantai perkembangan bagus, bisa nanti direnovasi kembali,” tandasnya.
Untuk bangunan tiga lantai, lanjut Didi, lantai paling bawah bisa digunakan basement sebagai lahan parkir dan dua lantai lainnya untuk digunakan pedagang.
“Yang perlu diperhatikan juga adalah kantong parkir. Kalau lantai bawah digunakan untuk parkir, dua lantai lagi digunakan untuk pedagang sudah memadai,” katanya.
Untuk itu, lanjut Didi, pihaknya akan menjadwalkan ulang untuk menggelar rapat dengar pendapat dengan direksi PD Pembangun.
Hal senada dikatakan anggota komisi B lainnya Hj Cicih Sukaesih. Cicih mengaku mendukung rencana peremajaan Pasar Balong tersebut namun harus dikelola dengan baik dan benar.
“Idealnya harus di barengi dengan sistem management yang bagus baik pemasarannya agar dapat menarik banyak konsumen dan pengunjung,” tuturnya.
Terkait konsep, politisi PKS itu lebih setuju dengan konsep yang sudah berjalan.
“Dengan konsep Pasar Balong mengikuti yang saat ini tengah berjalan, tinggal ditingkatkan lagi promosinya dan jenis barang yang dijualnya,” katanya.
Saat ditanya terkait banyaknya keluhan dari para pedagang, Cicih mengakui mendengar hal tersebut.
“Memang saya mendengar keluhan para pedagang. Saya melihat kurangnya promisi pihak PD Pasar,” ujarnya.
Sementara itu, pedagang juga menyambut baik ada peremajaan Pasar Balong Indah Plaza (PBIP).
“Setuju, tapi harus konsisten dan bertanggung jawab baik promosinya maupun soal pemeliharaan fasilitasnya,” ujar salah seorang pedagang pakaian, Acong.
Hal senada dikatakan Pedagang lainnya Frisca. Dia mengeluhkan minimnya infrastruktur yang menjadi pendukung usaha mereka.
“Kondisi jalan yang rusak di sekitar swalayan, dalam pasar yang belum dilakukan perbaikan. Padahal, para pedagang selalu rutin menyetor iuran harian,” bebernya.
Diungkapkannya, pedagang yang berjumlah 70 itu setiap harus harus menyetor retribusi sebesar Rp5.500.
Apalagi, lanjutnya, dalam mengelola usaha di pasar tradisional ini cenderung sepi pengunjung.
Tidak seperti beberapa tahun sebelumnya yang hampir setiap hari banyak pembeli.
Sejauh ini, lanjutnya, para pedagang hanya menerima janji dari pemerintah terkait rencana pembenahan beberapa
infrastruktur di Pasar Balong. Namun, hingga saat ini belum ada yang terealisasi.
“Janjinya memperbaiki toko di sini sejak April 2013 lalu dan sampai sekarang belum ada realisasi. Apalagi biaya sewa mahal tapi kami tidak mendapatkan pelayanan memuaskan dari pengelola pasar balong," ujarnya.
Disebutkan, dari keseharian berjualan, rata-rata pendapatan hanya mencapai Rp300 ribu/hari. Bahkan, tidak jarang pedagang di Pasar Balong ini tidak mendapatkan penghasilan dari jualan mereka.
Para pedagang berharap ada upaya melakukan promosi dari
Pemkot maupun pengelola pasar untuk membenahi sirkulasi usaha di Pasar Balong ini.
“Promo saja tidak ada mas kita sendiri yang kadang harus promo. Di sini ramainya kalau mau lebaran dan puasa saja,” katanya.
Ia juga mengatakan, pihaknga berharap dengan konsep tersebut harus adanya komitmen yang jelas.
“Ada sekitar 70 toko dengan biaya sewa Rp69 juta per 20 tahun. Kami di sini hanya meminta komitmennya mas,” pungkasnya.
Kondisi Pasar Balong Hari Ini
1. Dihuni 70 Pedagang
2. Lahan Parkir Sempit
3. Terlihat Sepi
4. Biaya Sewa Rp69 Juta/20 Tahun
5. Retribusi Setiap hari @Rp5.500.
Jika Dikalikan 70 pedagang x @Rp5.500 x 30 hari x 12 bulan akan muncul angka Rp138.600.000.
**Lahan Parkir Sempit, Pedagang Dipungut Retribusi Rp5.500/Hari
KEJAKSAN- Rencana PD Pasar melakukan peremajaan Pasar Balong Indah Plaza (PBIP) dengan membangun lima lantai didukung Komisi B DPRD Kota Cirebon.
“Kami akan mendukung. Apalgi Pasar Balong terkesan sudah vakum, meskipun memang masih ada aktivitas transaksi jual beli namun tidak seramai dulu,” ujar anggota Ketua Komisi B, Didi Sunardi di ruang kerjanya, kemarin.
Diungkapkan Sekretaris DPC PDIP Kota Cirebon ini, Pasar Balong sebetulnya memiliki potensi besar untuk menambah PAD dari PD Pasar, tapi harus bisa dikelola dengan baik.
“Pasar Balong sangat potensial. Untuk itu harus ada manajemen pengelolaan yang baik. Jangan sampai asal bangun namun tidak dikelola dengan baik,” tuturnya.
Untuk itu, Didi mengusulkan agar Pasar Balong cukup dibangun tiga lantai saja mengingat melihat konsisi ekonomi masyarakat saat ini.
“Kalau lima lantai biasanya untuk lantai paling atas akan sepi, jadi 3 lantai saja dulu liat perkembangannya seperti apa. Kalau tiga lantai perkembangan bagus, bisa nanti direnovasi kembali,” tandasnya.
Untuk bangunan tiga lantai, lanjut Didi, lantai paling bawah bisa digunakan basement sebagai lahan parkir dan dua lantai lainnya untuk digunakan pedagang.
“Yang perlu diperhatikan juga adalah kantong parkir. Kalau lantai bawah digunakan untuk parkir, dua lantai lagi digunakan untuk pedagang sudah memadai,” katanya.
Untuk itu, lanjut Didi, pihaknya akan menjadwalkan ulang untuk menggelar rapat dengar pendapat dengan direksi PD Pembangun.
Hal senada dikatakan anggota komisi B lainnya Hj Cicih Sukaesih. Cicih mengaku mendukung rencana peremajaan Pasar Balong tersebut namun harus dikelola dengan baik dan benar.
“Idealnya harus di barengi dengan sistem management yang bagus baik pemasarannya agar dapat menarik banyak konsumen dan pengunjung,” tuturnya.
Terkait konsep, politisi PKS itu lebih setuju dengan konsep yang sudah berjalan.
“Dengan konsep Pasar Balong mengikuti yang saat ini tengah berjalan, tinggal ditingkatkan lagi promosinya dan jenis barang yang dijualnya,” katanya.
Saat ditanya terkait banyaknya keluhan dari para pedagang, Cicih mengakui mendengar hal tersebut.
“Memang saya mendengar keluhan para pedagang. Saya melihat kurangnya promisi pihak PD Pasar,” ujarnya.
Sementara itu, pedagang juga menyambut baik ada peremajaan Pasar Balong Indah Plaza (PBIP).
“Setuju, tapi harus konsisten dan bertanggung jawab baik promosinya maupun soal pemeliharaan fasilitasnya,” ujar salah seorang pedagang pakaian, Acong.
Hal senada dikatakan Pedagang lainnya Frisca. Dia mengeluhkan minimnya infrastruktur yang menjadi pendukung usaha mereka.
“Kondisi jalan yang rusak di sekitar swalayan, dalam pasar yang belum dilakukan perbaikan. Padahal, para pedagang selalu rutin menyetor iuran harian,” bebernya.
Diungkapkannya, pedagang yang berjumlah 70 itu setiap harus harus menyetor retribusi sebesar Rp5.500.
Apalagi, lanjutnya, dalam mengelola usaha di pasar tradisional ini cenderung sepi pengunjung.
Tidak seperti beberapa tahun sebelumnya yang hampir setiap hari banyak pembeli.
Sejauh ini, lanjutnya, para pedagang hanya menerima janji dari pemerintah terkait rencana pembenahan beberapa
infrastruktur di Pasar Balong. Namun, hingga saat ini belum ada yang terealisasi.
“Janjinya memperbaiki toko di sini sejak April 2013 lalu dan sampai sekarang belum ada realisasi. Apalagi biaya sewa mahal tapi kami tidak mendapatkan pelayanan memuaskan dari pengelola pasar balong," ujarnya.
Disebutkan, dari keseharian berjualan, rata-rata pendapatan hanya mencapai Rp300 ribu/hari. Bahkan, tidak jarang pedagang di Pasar Balong ini tidak mendapatkan penghasilan dari jualan mereka.
Para pedagang berharap ada upaya melakukan promosi dari
Pemkot maupun pengelola pasar untuk membenahi sirkulasi usaha di Pasar Balong ini.
“Promo saja tidak ada mas kita sendiri yang kadang harus promo. Di sini ramainya kalau mau lebaran dan puasa saja,” katanya.
Ia juga mengatakan, pihaknga berharap dengan konsep tersebut harus adanya komitmen yang jelas.
“Ada sekitar 70 toko dengan biaya sewa Rp69 juta per 20 tahun. Kami di sini hanya meminta komitmennya mas,” pungkasnya.
Kondisi Pasar Balong Hari Ini
1. Dihuni 70 Pedagang
2. Lahan Parkir Sempit
3. Terlihat Sepi
4. Biaya Sewa Rp69 Juta/20 Tahun
5. Retribusi Setiap hari @Rp5.500.
Jika Dikalikan 70 pedagang x @Rp5.500 x 30 hari x 12 bulan akan muncul angka Rp138.600.000.
0 comments:
Post a Comment