Home » » Pedagang Kios RSUDGJ Mulai Resah

Pedagang Kios RSUDGJ Mulai Resah

**Ngaku Sudah Bayar Sewa Rp250 Ribu ke Koperasi Prima Husada

KESAMBI– Rencana pengosongan paksa yang dilakukan menejemen RSUD Gunung Jati apabila para pedagang kios di kompleks rumah sakit itu tak angkat kaki dalam kurun waktu maksimal tiga pekan kedepan, membuat para pedagang resah.
Ketua paguyuban pedagang di RSUD Gunung Jati, Mulani mengaku, pihaknya terkejut saat mengetahui rencana menejemen RSUD Gunung Jati untuk menggusur kios-kios tersebut apabila pedagang tidak angkat kaki. “Dengan adanya rencana penggusuran ini kita terkejut,” kata Mulani, ditemui di halaman kiosnya, kemarin.
Mulani mengaku menyayangkan sikap menejemen RSUD Gunung Jati yang tak pernah membicarakan rencana sterilisasi kawasan RS dari pedagang.
Padahal, diakui Mulani, ia bersama sejumlah pedagang lainnya sudah berjualan di kompleks RS tersebut sejak puluhan tahun lalu.
“Pada tahun 90-an, kita dipindah ke sini baik-baik. Karena kan tadinya jualannya di pinggir jalan, kemudian oleh pihak rumah sakit diminta masuk saja ke sini. Tapi sekarang pihak rumah sakit mengusir begitu saja. Kita ya inginnya diajak ngobrol dulu. Kita ini kan manusia, bisa diajak bicara,” tuturnya.
Mulani mengatakan, pihaknya menginginkan menejemen RSUD Gunung Jati tidak hanya menggusur kios-kios tersebut. Melainkan menyediakan lahan untuk relokasi.
“Kalau pihak rumah sakit siap menyediakan lahan, kita sih inginnya direlokasi,” ujarnya.
Senada disampaikan pedagang lainnya, Memed Baharani. Ia mengaku heran dengan kebijakan menejemen RSUD Gunung Jati yang hendak menggusur puluhan kios tersebut. Padahal sejauh ini pihaknya membayar biaya sewa. “Kita di sini bayar sewa Rp250 ribu per bulan, bayarnya ke Koperasi Prima Husada. Dan terakhir bayar Desember,” katanya seraya menunjukkan bukti pembayaran sewa.
Memed mengaku, selain membayar biaya sewa, dirinya juga memasang sendiri instalasi listrik, instalasi air, serta retribusi sampah ke petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). “Retribusi kebersihan Rp1 ribu per hari,” katanya.
Anda sedang membaca artikel tentang Pedagang Kios RSUDGJ Mulai Resah Anda boleh menyebar luaskannya Artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.