KAPOLRES Kota Cirebon, AKBP Dani Kustoni mengatakan, perusakan pos satpam di pelabuhan karena persoalan sosial. Namun, masalah itu sudah diambil alih oleh pemerintah kota dengan mengambil langkah-langkah agar semua pihak dapat saling menahan diri, baik persuasif maupun komunikasi dengan masyarakat setempat.
"Kasus ini memang sudah berlangsung cukup lama. Di lain sisi dari pihak pelabuhan yang menginginkan adanya sterilisasi. Sedangkan pihak masyarakat menuntut kompensasi yang sudah sepuluh tahun melakukan kegiatan di pelabuhan. Tapi, meski sudah melakukan langkah-langkah, persoalan ini belum juga ada titik temu," terangnya.
Dikatakan, untuk kronologis bentrok dan perusakan pos satpam ada dua versi. Masyarakat mengaku yang dianiaya oleh petugas sehingga spontan melakukan perusakan. Kendati demikian, pihak kepolisian akan memproses kejadian ini.
“Kami akan cek kebenarannya dengan meminta keterangan dari warga dan petugas satpam. Karena kabarnya ada yang terluka akibat dibacok. Tapi nanti kita cek lewat barang bukti seperti CCTV. Alat itu sudah kita amankan," ujarnya.
Dia memperkirakan, perusakan pos satpam diluruk puluhan warga setempat. Yang jelas, kalau terbukti pihaknya akan memprosesnya. Untuk sementara pihaknya membawa dua sekuriti untuk diperiksa.
.JPG)
0 comments:
Post a Comment