SUMBER – Dewan Kebudayaan Kabupaten Cirebon (DKKC) akan memberikan kado spesial di momen hari jadi daerah tanggal 2 April mendatang. Rencananya DKKC akan memberi nama untuk gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon.
Ketua DKKC, Ahmad Jazuli mengatakan, untuk pemberian nama pihaknya bersama dengan anggota Komisi IV akan melakukan kajian dan pembahasan. Terutama untuk bersama-sama memilih nama yang telah diusulkan sejumlah pihak.
Pihaknya sejauh ini sudah mengantongi tiga nama untuk gedung tersebut. Agar lebih punya nilai nama tersebut akan segera dimusyawarahkan dengan anggota dewan. Ketiga nama yang muncul, diambil dari nama gedung yang memiliki arti tempat pemikiran para wakil rakyat.
“Gedung DPR ini akan diberi nama, bukan hanya keseluruhan gedungnya saja, tetapi semua ruangan yang ada akan memiliki nama sendiri. Hal itu merupakan kerjasama dengan budayawan, seniman, dan pelaku seni di Kabupaten Cirebon. Mereka akan menjadi subjek dari pengembangan pembangunan budaya,” ungkap Jazuli kepada Rakcer, kemarin.
Dalam hal perencanaan pemberian nama melibatkan sejumlah pihak. Dengan adanya peran budayawan, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjadi objek, tetapi subjek budaya.
“Seniman dan budayawan bukan hanya objek budaya, tetapi juga subjek dalam pembangunan kebudayaan di Kabupaten Cirebon. Makanya kami juga dilibatkan dalam penamaan gedung-gedung yang ada di Kabupaten Cirebon,” katanya. (kim)
Ketua DKKC, Ahmad Jazuli mengatakan, untuk pemberian nama pihaknya bersama dengan anggota Komisi IV akan melakukan kajian dan pembahasan. Terutama untuk bersama-sama memilih nama yang telah diusulkan sejumlah pihak.
Pihaknya sejauh ini sudah mengantongi tiga nama untuk gedung tersebut. Agar lebih punya nilai nama tersebut akan segera dimusyawarahkan dengan anggota dewan. Ketiga nama yang muncul, diambil dari nama gedung yang memiliki arti tempat pemikiran para wakil rakyat.
“Gedung DPR ini akan diberi nama, bukan hanya keseluruhan gedungnya saja, tetapi semua ruangan yang ada akan memiliki nama sendiri. Hal itu merupakan kerjasama dengan budayawan, seniman, dan pelaku seni di Kabupaten Cirebon. Mereka akan menjadi subjek dari pengembangan pembangunan budaya,” ungkap Jazuli kepada Rakcer, kemarin.
Dalam hal perencanaan pemberian nama melibatkan sejumlah pihak. Dengan adanya peran budayawan, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjadi objek, tetapi subjek budaya.
“Seniman dan budayawan bukan hanya objek budaya, tetapi juga subjek dalam pembangunan kebudayaan di Kabupaten Cirebon. Makanya kami juga dilibatkan dalam penamaan gedung-gedung yang ada di Kabupaten Cirebon,” katanya. (kim)
0 comments:
Post a Comment