SUMBER- Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon akan segera melayangkan surat teguran kepada pengusaha maupun pemilik kendaraan jenis dump truk.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Iis Krisnandar usai melakukan pertemuan dengan aktivis wilayah Cirebon Timur, belum lama ini.
Namun, Iis menekankan, pengusaha atau pemilik yang diberi teguran adalah dum truk yang melebihi kapasitas angkut maupun beroperasi lebih dari waktu yang ditentukan.
Iis menilai, masukan yang diberikan oleh para aktivis merupakan sesuatu yang perlu ditindaklanjuti.
Dia juga menekankan, diperlukan adanya tindakan nyata untuk menghentikan kerusakan infrastruktur jalan raya yang selalu rusak akibat dump truk yang melebihi kapasitas.
“Tentunya kami memiliki prosedur tersendiri mulai dari surat teguran, surat peringatan hingga pemberlakuan tilang. Kami anggap, pertemuan ini sebagai masukan bagi kami,” jelasnya kepada wartawan.
Ditambahkan Iis, hingga saat ini pihaknya sudah mulai memberikan peringatan kepada pemilik dan pengusaha dump truk. Dengan pemberian peringatan itu, lanjut Iis, diharapkan dapat mengurangi jumlah isi maupun kuantitas dump truk yang melintas.
“Kedepannya kami rencanakan akan memasang rambu lalu-lintas untuk menertibkan mereka. Semoga semuanya dapat berjalan sesuai dengan harapan masyaarakat,” tandasnya.
Sementara itu, aktivis Cirebon Timur, Adang Juhandi justru menghkawatirkan bukan hanya melebihi kapasitas muatan, tapi laju dump truk di jalanan sudah melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan.
“Sudah banyak korban akibat dump truk yang melaju melebihi batas. Kami juga akan terus melakukan audiensi dengan semua unsur pemerintahan hingga bupati. Sudah kami agendakan pertemuan dengan bupati untuk membahas ini semua,” terangnya usai pertemuan.
Adang dengan tegas mewenyatakan kinerja yang ditunjukkan oleh Dishub haruslah serius dan sesegera mungkin dilaksanakan. Pasalnya, permasalahan dump truk ini adalah persoalan klasik yang hingga saat ini belum dapat terselesaikan.
“Sejak zaman dahulu sebelum bupati Dedi (Drs Dedi Supardi MM) hingga sekarang belum ada keseriusan. Kami takut akan bertambah korban dijalanan," tambahnya.
Di akhir pertemuan, Adang mengatakan, pihaknya akan terus melakukan gerakan untuk menghentikan tindakan dump truk yang tidak sesuai dengan aturan.
“Bukan hanya korban jiwa melainkan juga pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah akan selalu rusak karena tonase mobik itu sudah sangat melebihi kapasitas dan kekuatan jalan,” pungkasnya. (kim)
Demikian dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Iis Krisnandar usai melakukan pertemuan dengan aktivis wilayah Cirebon Timur, belum lama ini.
Namun, Iis menekankan, pengusaha atau pemilik yang diberi teguran adalah dum truk yang melebihi kapasitas angkut maupun beroperasi lebih dari waktu yang ditentukan.
Iis menilai, masukan yang diberikan oleh para aktivis merupakan sesuatu yang perlu ditindaklanjuti.
Dia juga menekankan, diperlukan adanya tindakan nyata untuk menghentikan kerusakan infrastruktur jalan raya yang selalu rusak akibat dump truk yang melebihi kapasitas.
“Tentunya kami memiliki prosedur tersendiri mulai dari surat teguran, surat peringatan hingga pemberlakuan tilang. Kami anggap, pertemuan ini sebagai masukan bagi kami,” jelasnya kepada wartawan.
Ditambahkan Iis, hingga saat ini pihaknya sudah mulai memberikan peringatan kepada pemilik dan pengusaha dump truk. Dengan pemberian peringatan itu, lanjut Iis, diharapkan dapat mengurangi jumlah isi maupun kuantitas dump truk yang melintas.
“Kedepannya kami rencanakan akan memasang rambu lalu-lintas untuk menertibkan mereka. Semoga semuanya dapat berjalan sesuai dengan harapan masyaarakat,” tandasnya.
Sementara itu, aktivis Cirebon Timur, Adang Juhandi justru menghkawatirkan bukan hanya melebihi kapasitas muatan, tapi laju dump truk di jalanan sudah melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan.
“Sudah banyak korban akibat dump truk yang melaju melebihi batas. Kami juga akan terus melakukan audiensi dengan semua unsur pemerintahan hingga bupati. Sudah kami agendakan pertemuan dengan bupati untuk membahas ini semua,” terangnya usai pertemuan.
Adang dengan tegas mewenyatakan kinerja yang ditunjukkan oleh Dishub haruslah serius dan sesegera mungkin dilaksanakan. Pasalnya, permasalahan dump truk ini adalah persoalan klasik yang hingga saat ini belum dapat terselesaikan.
“Sejak zaman dahulu sebelum bupati Dedi (Drs Dedi Supardi MM) hingga sekarang belum ada keseriusan. Kami takut akan bertambah korban dijalanan," tambahnya.
Di akhir pertemuan, Adang mengatakan, pihaknya akan terus melakukan gerakan untuk menghentikan tindakan dump truk yang tidak sesuai dengan aturan.
“Bukan hanya korban jiwa melainkan juga pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah akan selalu rusak karena tonase mobik itu sudah sangat melebihi kapasitas dan kekuatan jalan,” pungkasnya. (kim)
0 comments:
Post a Comment